Baja
karbon merupakan salah satu jenis baja paduan yang terdiri atas unsur besi
(Fe) dan
karbon (C). Dimana besi merupakan unsur dasar dan karbon sebagai unsur
paduan
utamanya. Dalam proses pembuatan baja akan ditemukan pula penambahan
kandungan
unsur kimia lain seperti sulfur (S), fosfor (P), slikon (Si), mangan (Mn)
dan
unsur kimia lainnya sesuai dengan sifat baja yang diinginkan. Baja karbon
memiliki
kandungan unsur karbon dalam besi sebesar 0,2% hingga 2,14%, dimana
kandungan
karbon tersebut berfungsi sebagai unsur pengeras dalam struktur baja
Dalam
pengaplikasiannya baja karbon sering digunakan sebagai bahan baku
untuk
pembuatan alat-alat perkakas, komponen mesin, struktur bangunan, dan lain
sebagainya.
Menurut pendefenisian ASM handbook vol.1:148 (1993), baja karbon
dapat
diklasifikasikan berdasarkan jumlah persentase komposisi kimia karbon dalam
baja
yakni sebagai berikut :
1. Baja
Karbon Rendah (Low Carbon Steel)
Baja
karbon rendah merupakan baja dengan kandungan unsur karbon dalam
sturktur
baja kurang dari 0,3% C. Baja karbon rendah ini memiliki
ketangguhan
dan keuletan tinggi akan tetapi memiliki sifat kekerasan dan
ketahanan
aus yang rendah. Pada umumnya baja jenis ini digunakan sebagai
bahan
baku untuk pembuatan komponen struktur bangunan, pipa gedung,
jembatan,
bodi mobil, dan lain-lainya.
2. Baja
Karbon Sedang (Medium Carbon Steel)
Baja
karbon sedang merupakan baja karbon dengan persentase kandungan
karbon
pada besi sebesar 0,3% C – 0,59% C. Baja karbon ini memiliki
kelebihan
bila dibandingkan dengan baja karbon rendah, baja karbon sedang
memiliki
sifat mekanis yang lebih kuat dengan tingkat kekerasan yang lebih
tinggi
dari pada baja karbon rendah. Besarnya kandungan karbon yang
terdapat
dalam besi memungkinkan baja untuk dapat dikeraskan dengan
memberikan
perlakuan panas (heat treatment) yang sesuai. Baja karbon
sedang
biasanya digunakan untuk pembuatan poros, rel kereta api, roda gigi,
baut,
pegas, dan komponen mesin lainnya.
3. Baja
Karbon Tinggi (High Carbon Steel)
Baja
karbon tinggi adalah baja karbon yang memiliki kandungan karbon
sebesar
0,6% C – 1,4% C. Baja karbon tinggi memiliki sifat tahan panas,
kekerasan
serta kekuatan tarik yang sangat tinggi akan tetapi memiliki
keuletan
yang lebih rendah sehingga baja karbon ini menjadi lebih getas.
Baja
karbon tinggi ini sulit diberi perlakuan panas untuk meningkatkan sifat
kekerasannya,
hal ini dikarenakan baja karbon tinggi memiliki jumlah
martensit
yang cukup tinggi sehingga tidak akan memberikan hasil yang
optimal
pada saat dilakukan proses pengerasan permukaan. Dalam
pengaplikasiannya
baja karbon tinggi banyak digunakan dalam pembuatan
alat-alat
perkakas seperti palu, gergaji, pembuatan kikir, pisau cukur, dan
sebagainya.
No comments:
Post a Comment