Refrigerasi adalah proses pengambilan kalor atau panas
dari suatu benda atau ruang untuk menurunkan temperaturnya. Kalor adalah salah
satu bentuk dari energi, sehingga mengambil kalor suatu benda ekuivalen dengan
mengambil sebagian energi dari molekul-molekulnya. Pada aplikasi tata udara
(air conditioning), kalor yang
diambil berasal dari udara. Untuk mengambil kalor dari udara, maka udara harus
bersentuhan dengan suatu bahan atau material yang memiliki temperatur yang
lebih rendah. Suatu mesin refrigerasi akan memiliki tiga sistem terpisah yakni:
1. Sistem
refrigerasi.
2. Sumber
daya untuk menggerakkan kompresor, yang berupa motor listrik.
3. Sistem
kontrol untuk menjaga suhu benda atau ruangan seperti di inginkan.
Mesin refrigerasi dapat berupa lemari es pada rumah
tangga, mesin pembeku (freezer),
pendingin sayur dan buah-buahan pada supermarket, mesin pembeku daging dan
ikan, dan sebagainya. Peralatan ini dapat dijumpai mulai dari skala kecil pada
rumah tangga hingga skala besar pada aplikasi komersial dan industri. Di
samping itu, sistem refrigerasi komputer uap jugga digunakan pada aplikasi tata
udara. Pada aplikasi tata udara untuk hunian manusia, mesin yang digunakan
dapat ditemui mulai dari skala kecil seperti AC window dan AC split,
sampai dengan skala menengah dan besar seperti packaget rooftop air conditioner, water-cooled chiller, dan air-cooled
chiller.
Jenis-jenis mesin pendingin
Jenis dan tipe mesin pendingin disesuaikan dengan
kegunaan dan daya yang dimilikinya. Misalnya AC untuk kantor-kantor besar
berbeda dengan AC untuk rumah tangga. Begitu juga untuk jenis kulkas.Karena di
pasaran sudah tersedia berbagai jenis dan tipe mesin pendingin. Dari berbagai
mesin pendingin yang ada, serta ditinjau dari segi kegunaan dan fungsinya, pada
dasarnya yang umum kita kenal ada 3 macam mesin pendingin, yaitu : refrigerator,
freezer dan air conditioner.
A. Refrigerator
Jenis
ini lebih dikenal dengan sebutan kulkas atau lemari es. Tipe dan kapasitasnya
bermacam-macam, dan umumnya digunakan untuk rumah tangga. Fungsinya untuk
mendinginkan minuman, mengawetkan bahan makanan, menghasilkan es. Suhu untuk
lemari es umumnya dipertahankan 3° -10° C.
B. Freezer
Jenis
yang satu ini tidak berbeda dengan kulkas, hanya saja kapasitas lebih besar,
dan suhunya lebih rendah. Mesin ini umumnya banyak digunakan sebagai lemari
pendingin di restoran dan kapal laut.
C. Air Conditioner (AC)
Manusia
selalu berusaha untuk membuat keadaan disekelilingnya menjadi lebih baik dan
suasana lebih nyaman. Air Conditioner
adalah salah satu yang dapat memenuhi kebutuhan itu. Dengan membuat keadaan
menjadi lebih sejuk. Mesin pendingin jenis ini umumnya dipakai untuk menyejukkan
hawa atau udara di dalam ruangan dan dalam kendaraan seperti kantor, rumah,
mobil, kapal laut, dsb.
Penjelasaan sistem kompresi uap dan sistem
absorbsi
A. Siklus Kompresi Uap
Sistem refrigerasi kompresi uap merupakan suatu sistem
menggunakan kompresor sebagai alat kompresi refrigeran, yang dalam keadaan
bertekanan rendah akan menyerap kalor dari tempat yang didinginkan, kemudian
masuk pada sisi penghisap (suction)
dimana uap refrigeran tersebut ditekan didalam kompresor sehingga berubah
menjadi uap bertekanan tinggi yang dikeluarkan pada sisi keluaran (discharge). Dari proses ini kita
menentukan sisi bertekanan tinggi dan sisi bertekanan rendah.
Siklus refrigerasi
kompresi uap merupakan suatu sistem yang
memanfaatkan aliran perpindahan kalor melalui
refrigeran.
Proses utama dari sistem refrigerasi kompresi uap adalah
:
1.
Proses kompresi
2.
Proses kondensasi
3.
Proses ekspansi
4.
Proses evaporasi
Proses tersebut apabila berlangsung terus – menerus
menghasilkan suatu siklus, seperti pada gambar berikut:
Gambar Diagram Blok Sistem
Refrigerasi Uap
B. Siklus Absorbsi
Siklus
absorpsi memanfaatkan ikatan kimia antara dua zat. Zat yang dapat diserap
(diikat) oleh zat lain akan disebut absorbate, sementara zat yang bertugas menyerap
(mengikat) akan dinamakan absorbent. Karena zat yang diikat ini juga sekaligus
bertindak sebagai fluida kerja yang melakukan pendinginan, maka absorbate akan
bertugas sebagai refrijeran, atau biasa disebut fluida utama (primer),
sementara fluida skunder adalah absorbent. Sifat absorbent-absorbate ini dapat
dimanfaatkan menjadi mesin refrigerasi siklus absorbsi sederhana seperti yang
ditampilkan pada Gambar 2.21 Komponen utama siklus absorbsi sederhana ini
adalah evaporator, kondensor, generator, absorber, dan pompa. Prinsip kerja
siklus ini dapat dibagi atas dua bagian siklus, yaitu siklus pertama merupakan
siklus refrrigeran setelah terpisah dari absorbent, pada gambar ditunjukkan
dengan titik 2-3-4-1. Siklus kedua adalah siklus absorbent dimana di dalamnya
juga termasuk refrijeran yang terlarut atau terikat dengan absorbent,pada
gambar 2.1 ditunjukkan pada titik 5-6-7-8. Prinsip kerja siklus ini akan
dijelaskan berdasarkan pembagian siklus ini.
Gambar Siklus Absorbsi Sederhana
Gambar
Diagram p-h Siklus Kompresi Uap dan Siklus Absorbsi
Pada
siklus pertama, setelah refrijeran menguap dari evaporator di titik 1. Uap ini
akan masuk ke siklus kedua dan keluar ke titik 2 pada kondisi uap kering (super heat) dan tekanan tinggi. Setelah
di titik 2, uap refrijeran masuk masuk ke kondensor dan melepas panas ke
lingkungan. Proses pelepasan panas ini terjadi secara isobarik, dan akhirnya
refrijeran berubah menjadi cair di titik 3. Kemudian terjadi penurunan tekanan
secara adiabatik. Pada saat tekanan tekanan turun temperatur juga akan turun
dan sebagian cairan akan berubah menjadi uap di titik 4. Selanjutnya refrijeran
akan melakukan fungsi refrigerasi di evaporator dan akhirnya menguap, kembali
ke titik 1, dan siklus akan berulang.
Sebagai
catatan siklus absorbsi akan sama dengan SKU pada siklus dari titik 2-3-4-1.
Perbedaannya adalah bagaimana memindahkan refrijeran dari kondisi titik 1 ke
kondisi titik 2. Pada SKU tugas ini dilakukan oleh kompresor dengan menggunakan
energi mekanik, sementara pada siklus absorbsi tugas ini dilakukan oleh
generator dan absorber dengan menggunakan panas sebagai energi masukan utama
dan sebagian kecil kerja melalui pompa. Pada siklus kedua, uap refrijeran yang
selesai melakukan tugasnya dari siklus pertama akan masuk ke absorber. Uap ini
akan diikat oleh larutan yang pekat (absorbent konsentrasi tinggi), di titik 5.
Proses ikatan kimia ini akan melepas sejumlah panas ke lingkungan. Sebagai
hasilnya akan dihasilkan larutan yang lebih encer di titik 6. Larutan ini
kemudian akan dipompakan ke generator oleh pompa sehingga tekanannya akan naik.
Penjelasaan siklus ideal dan actual sistem
kompresi uap
A. Siklus Kompresi Uap Standar
Siklus Kompresi Uap Standar merupakan
siklus teoritis, dimana pada siklus tersebut mengasumsikan beberapa proses
sebagai berikut :
a) 1–2
Merupakan proses kompresi adiabatik dan
reversibel, dari uap jenuh menuju tekanan kondensor.
b) 2–3
Merupakan proses pelepasan kalor
reversibel pada tekanan konstan, menyebabkan penurunan panas lanjut (desuper
heating) dan pengembunan refrigerasi.
c) 3-4
Merupakan proses ekspansi unreversibel
pada entalpi konstan, dari fasa cairan jenuh menuju tekanan evaporator.
d) 4-1
Merupakan proses penambahan kalor
reversible pada tekanan konstan yang menyebabkan terjadinya penguapan menuju
uap jenuh.
Gambar Diagram Tekanan–Entalpi Siklus
Kompresi Uap
Gambar Sistem Refrigerasi Kompresi
Uap
Beberapa proses yang bekerja pada siklus
ini adalah :
a) Proses
Kompresi
Proses kompresi berlangsung dari titik 1
ke titik 2. Pada siklus sederhana diasumsikan refrigeran tidak mengalami
perubahan kondisi selama mengalir di jalur hisap.
b) Proses
Kondensasi
Proses 2-3 terjadi pada kondensor, uap
panas refrigeran dari kompresor didinginkan oleh udara luar sampai pada
temperatur kondensasi dan uap tersebut dikondensasikan. Pada titik 2 merupakan
titik refrigeran pada kondisi uap jenuh dengan tekanan dan temperatur
kondensasi.
c) Proses
Ekspansi
Proses ekspansi berlangsung dari titik 3
ke titik 4. Pada proses tersebut terjadi suatu proses penurunan tekanan
refrigeran dari tekanan kondensasi (titik 3) menjadi tekanan evaporasi (titik
4).
d) Proses
Evaporasi
Proses 4-1 adalah proses penguapan
refrigerasi pada evaporator serta berlangsung pada tekanan konstan. Pada titik
1 seluruh refrigeran berada pada kondisi uap jenuh.
B. Siklus Kompresi Uap Aktual
Siklus
kompresi uap yang sebenarnya (aktual) berbeda dari siklus standar (teoritis).
Pada siklus aktual terjadi pamanasan lanjut uap refrigeran yang meninggalkan
evaporator sebelum masuk ke kondensor. Pemanasan lanjut ini terjadi akibat tipe
peralatan ekspansi yang digunakan atau dapat juga karena penyerapan kalor di
jalur masuk (suction line) antara
evaporator dan kompresor. Begitu juga dengan refrigeran cair mengalami
pendinginan lanjut atau bawah dingin sebelum masuk ke katup ekspansi atau pipa
kapiler.
Gambar Daur Kompresi Uap Nyata di Banding Daur Standar
Garis
4-1’ menunjukkan penurunan tekanan yang terjadi pada refrigeran saat melewati
suction line dari evaporator ke kompresor. Garis 1-1’ menunjukkan terjadinya
panas lanjut pada uap refrigeran yang ditunjukkan dengan garis yang melewati
garis uap jenuh. Proses 1’-2’ adalah proses kompresi uap refrigeran di dalam
kompresor. Pada siklus teoritis proses kompresi diasumsikan isentropik, yang
berarti tidak ada perpindahan kalor antara refrigeran dan dinding silinder.
Pada kenyataannya proses yang terjadi bukan isentropik tetapi politropik. Garis
2’-3 menunjukkan adanya penurunan tekanan yang terjadi pada pipa-pipa
kondensor. Sedangkan pada garis 3-3’ menunjukkan penurunan tekanan yang terjadi
di jalur cair (liquid line).
Persamaan unjuh kerja sistem pendinginan
kompresi uap
A. COPcarnot atau COPideal
COPcarnot
yaitu COP maksimum yang dapat dimiliki oleh suatu sistem. COPcarnot dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan:
COPcarnot = Tevaporasi
/ Tkondensasi - Tevaporasi
B. COPsebenarnya atau COPaktual
COPaktual yaitu COP yang
sebenarnya yang dimiliki oleh suatu sistem.
COPaktual
ini dapat diketahui dengan menggunakan persamaan:
COPaktual
= Energi diserap di Evaporator (Watt) / Kerja Kompresor (Watt)
ŋ = COPaktual / COPcarnot x 100%
Fenomena kerugian pada sistem refrigerasi
uap
Daur
kompresi uap nyata mengalami pengurangan efisiensi dibandingkan dengan daur uap
standar. Pada daur kompresi uap nyata proses kompresi berlangsung tidak
isentropic, selam fluida berkerja melewati evaporator dan kondensor akan
mengalami penurunan tekanan.
Gambar
Perbandingan
Antara Siklus Kompresi Uap Standar dan Nyata
No comments:
Post a Comment