Dalam pembangkit listrik tenaga air (PLTA) turbin
air merupakan peralatan utama selain generator. Turbin air adalah alat untuk
mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik
ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Turbin air
dikembangkan pada abad 19 dan digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga
listrik.
Pengertiaan PLTA/Hydropower
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik
yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan
energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dari ini biasa disebut sebagai
hidroelektrik. Empat komponen utama dari PLTA ialah waduk atau bendungan,
saluran pelimpah (pembawa air), gedung sentral (powerhouse), dan serandang hubung (switchyard) atau unit transmisi yang mengalirkan produksi listrik
ke konsumen. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah motor yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari air. Namun,
secara luas, pembangkit listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari
sebuah waduk atau air terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang
menggunakan tenaga air dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Pengertiaan turbin air
Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial
air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi
energi listrik oleh generator.Turbin air dikembangkan pada abad 19 dan
digunakan secara luas untuk pembangkit tenaga listrik. Dalam pembangkit listrik
tenaga air (PLTA) turbin air merupakan peralatan utama selain generator.
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi potensial air menjadi
energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin impuls
dan turbin reaksi.
Komponen-komponen utama pada turbin air terdiri dari
rotor dan stator. Rotor merupakan bagian yang berputar pada sistem turbin air.
Stator merupakan bagian yang diam pada turbin air.
A. Bagian Rotor
1. Sudu
pengarah berfungsi untuk mengontrol kapasitas aliran masuk turbin.
2. Poros
berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar yang
dihasilkan oleh sudu.
3. Bantalan
berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan tujuan agar tidak
mengalami kebocoran pada sistem.
4. Runner
berfungsi untuk merubah energi
potensial fluida menjadi energi mekanik.
B. Bagian Stator
1. Pipa
pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida sehingga tekanan dan
kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam sistem besar.
2. Rumah
turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari turbin.
Klasifikasi turbin air
Berdasarkan prinsip kerja turbin dalam mengubah energi
potensial air menjadi energi kinetik, turbin air dibedakan menjadi dua kelompok
yaitu turbin impuls dan turbin reaksi.
A. Turbin Impuls
Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya
merubah seluruh energi air (yang terdiri dari energi potensial + tekanan +
kecepatan) yang tersedia menjadi energi kinetik untuk memutar turbin, sehingga
menghasilkan energi kinetik. Energi potensial air diubah menjadi energi kinetik
pada nozle. Air keluar nozle yang mempunyai kecepatan tinggi membentur sudu
turbin. Setelah membentur sudu arah kecepatan aliran berubah sehingga terjadi
perubahan momentum (impulse). Akibatnya roda turbin akan berputar. Turbin
impuls adalah turbin tekanan sama karena aliran air yang keluar dari nozle
tekanannya adalah sama dengan tekanan atmosfir sekitarnya. Semua energi tinggi
tempat dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi energi
kecepatan. Contoh turbin impuls adalah turbin Pelton. Adapun macam-macam turbin
impuls antara lain :
1. Turbin Pelton
Turbin Pelton merupakan turbin impuls.
Turbin Pelton pertama kali ditemukan oleh insinyur dari Amerika yaitu Lester A.
Pelton pada tahun 1880. Turbin pelton adalah salah satu dari jenis turbin air
yang paling efisien. Turbin ini dioperasikan pada tinggi jatuh air (head) sampai 1800 m, turbin ini relative
membutuhkan jumlah air yang lebih sedikit dan biasanya porosnya dalam posisi
mendatar. Turbin pelton sering disebut dengan turbin tekanan sama karena selama
mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan tekanan,
sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah pancaran atau
nosel, dimana air yang semula mempunyai energi potensial yang tinggi dirubah
menjadi energi kinetis.
Gambar 1 Turbin Pelton
2. Turbin Turgo
Turbin turgo dapat beroperasi pada head 50 m s/d 250 m. Seperti turbin
pelton turbin turgo merupakan turbin
impuls, kelebihan dan kekurangan kedua turbin ini pun sama, yang membuat
keduanya berbeda ialah bentuk sudu dari masing-masing turbin. Kecepatan putar
turbin turgo lebih besar dari turbin pelton, akibatnya dimungkinkan transmisi
langsung dari turbin ke generator sehingga menaikkan efisiensi total sekaligus
menurunkan biaya perawatan.
Gambar 2 Turbin Turgo
B. Turbin Reaksi
Turbin
reaksi adalah turbin yang memanfaatkan energi potensial untuk menghasilkan
energi gerak. Sudu pada turbin reaksi mempunyai profil khusus yang menyebabkan
terjadinya penurunan tekanan air selam melalui
sudu. Perbedaan tekanan ini memberikan gaya pada sudu sehingga runner dapat berputar. Runner turbin reaksi sepenuhnya tercelup
dalam air dan berada dalam rumah turbin. Turbin reaksi bekerja secara langsung mengubah
energi kinetik juga energi tekanan secara bersamaan menjadi energi mekanik.
Turbin yang bekerja berdasarkan prinsip ini dikelompokkan sebagai turbin
reaksi, jenis dari turbin ini adalah turbin francis dan turbin kaplan.
1. Turbin Francis
Turbin francis pertama kali ditemukan
sekitar tahun 1950 oleh orang Amerika yang bernama Howk dan Francis. Teknik
mengkonversikan energi potensial menjadi energi mekanik pada roda air turbin
dilakukan
melalui proses reaksi sehingga turbin
francis juga sering disebut turbin
reaksi. Turbin dipasang diantara sumber
air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar.
Konstruksi turbin francis terdiri dari sudu pengarah dan sudu jalan. Perubahan
energi seluruhnya terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak yang keduanya
terendam dalam air. Turbin francis merupakan jenis turbin tekanan lebih. Aliran
air masuk ke sudu pengarah dengan kecepatan semakin naik dengan tekanan yang
semakin turun sampai roda jalan, pada roda jalan kecapatan akan naik lagi dan
tekanan turun sampai di bawah 1 atm. Untuk menghindari kavitasi, tekanan harus
dinaikan sampai 1 atm dengan cara pemasangan pipa hisap. Pengaturan daya yang
dihasilkan yaitu dengan mengatur posisi pembukaan sudu pengarah, sehingga
kapasitas air yang masuk ke roda turbin dapat diperbesar atau diperkecil.
Turbin francis dapat dipasang dengan poros vertikal dan horizontal. Turbin ini
digunakan untuk tinggi terjun sedang, yaitu 20 - 440 meter. Turbin francis
dapat dibuat dengan kecepatan putar yang tingginya sama, dimana kecepatan putar
yang tinggi tersebut menghasilkan keuntungan terhadap berat turbin air dan
generatornya. Tidak ada kerugian tinggi air jatuh akibat adanya ruang bebas. Efisiensi
untuk turbin francis dengan beban penuh cukup baik, tetapi akan memburuk jika
bebannya tidak penuh.
Gambar 3 Turbin Francis
2. Turbin Kaplan
Turbin kaplan dikembangkan pada tahun 1913
oleh Profesor Austria Viktor Kaplan. Turbin Kaplan merupakan evolusi dari
turbin francis. Tidak berbeda dengan turbin francis, cara kerja turbin kaplan
menggunakan prinsip reaksi. Turbin ini mempunyai roda jalan yang mirip dengan
baling-baling pesawat terbang. Bila baling baling pesawat terbang berfungsi
untuk menghasilkan gaya dorong, roda jalan pada turbin kaplan berfungsi untuk
mendapatkan gaya putar yang dapat menghasilkan torsi pada poros turbin. Dikarenakan
turbin ini mempunyai kelebihan dapat menyesuaikan head yang berubah-ubah, maka turbin kaplan banyak dipakai pada
instalasi pembangkit listrik tenaga air sungai. Pada pemilihan turbin
didasarkan pada kecepatan spesifiknya, turbin kaplan ini memiliki kecepatan
spesifik yang tinggi (high spesific speed)
sehingga ukuran roda turbin lebih kecil dan dapat dikopel langsung dengan
generator. Turbin kaplan bekerja pada kondisi tinggi jatuh air (head) rendah dengan debit yang besar.
Pada kondisi beban yang tidak penuh turbin kaplan mempunyai efisiensi paling
tinggi, hal ini dikarenakan sudu-sudu turbin kaplan dapat diatur menyesuaikan
dengan beban yang ada.
Gambar 4 Turbin Kaplan
Berdasarkan arah alirannya, turbin dikelompokkan menjadi
2 kelompok, yaitu turbin aliran radial dan turbin aliran aksial.
A. Turbin Aliran Radial
Turbin
aliran radial adalah turbin yang arah alirannya tegak lurus dengan arah putaran
poros turbin. Turbin dengan aliran radial digunakan untuk laju alir (aliran working fluid) rendah dan dengan
perbedaaan tekanan (difference pressure)
tinggi.
Gambar 5 Turbin Aliran Radial
B. Turbin Aliran Aksial
Turbin
yang sejajar dengan arah putaran poros turbin. Turbin dengan aliran aksial
digunakan untuk laju alir tinggi dan dengan perbedaan tekanan rendah (1 – 40
bar). Axial-flow turbines kebanyakan
digunakan dalam aplikasi yang melibatkan fluida kompresibel. Dalam banyak
penggunaan, efisiensi Axial-flow
turbine lebih tinggi dibandingkan radial-inflow
turbines.
Gambar 6 Turbin Aliran Aksial
Pengertiaan turbin pelton dan segitiga
kecepataan
A. Turbin Pelton
Turbin
Pelton ditemukan pada tahun 1870an oleh Lester Allan Pelton. Jenis Turbin ini
memiliki satu atau beberapa jet penyemprot air untuk memutar piringan.Tak
seperti turbin jenis reaksi, turbin ini tidak memerlukan tabung diffuser.
Ketinggian air (head) = 200 s.d 2000
meter. Debit air = 4 s.d 15 m3/s. Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis
turbin impuls atau tekanan sama. Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu
turbin tidak terjadi penurunan tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi
pada bagian pengarah pancaran atau nosel. Energi yang masuk ke roda jalan dalam
bentuk energi kinetik. Turbin Pelton yang bekerja dengan prinsip impuls, semua
energi tinggi dan tekanan ketika masuk ke sudu jalan turbin dirubah menjadi
energi kecepatan. Pancaran air tersebut yang akan menjadi gaya tangensial F
yang bekerja pada sudu roda jalan. Turbin pelton beroperasi pada tinggi jatuh
yang besar .
Gambar 7 Turbin Pelton
Tidak
semua sudu menerima pancaran air, hanya sebagaian – jarum katup air tekanan
tinggi bagaian saja scara bergantian bergantung posisi sudut tersebut. Jumlah
noselnya bergantung kepada besarnya kapasitas air, tiap roda turbin dapat dilengkapi
dengan nosel 1 sampai 6. Ukuran-ukuran utama turbin pelton adalah diameter
lingkar sudu yang kena pancaran air, disingkat diameter lingkaran pancar dan
diameter pancaran air. Pengaturan nosel akan menentukan kecepatan dari turbin.
Untuk turbin-turbin yang bekerja pada kecepatan tinggi jumlah nosel
diperbanyak.
Keuntungan turbin pelton :
1) Daya
yang dihasilkan besar
2) Konstruksi
yang sederhana
3) Mudah
dalam perawatan
4) Teknologi
yang sederhana mudah diterapkan di daerah yang terisolir.
Kekurangan :
1) Karena
aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan air,
sehingga memerlukan investasi yang lebih
banyak.
B. Segitiga Kecepatan
Segitiga kecepatan adalah dasar kinematika dari aliran fluida
gas yang menumbuk sudu turbin. Dengan pemahaman segitiga
kecepatan akan sangat membantu dalam pemahaman proses konversi pada
sudusudu turbin uap atau pada jenis turbin yang lain. Adapun notasi
dari segitiga kecepatan adalah sebagai berikut:
Vs1 = kecepatan absolut fluida meninggalkan nosel
VB = kecepatan sudu
Vr1 = kecepatan relatif fluida
Vr2 = kecepatan relatif fluida meninggalkan sudu
Vs2 = kecepatan absolut fluida meninggalkan sudu
Dari
segitiga kecepatan di atas, panjang pendeknya garis adalah mewakili dari
besar kecepatan masing-masing. Sebagai contoh, fluida masuk sudu dari
nosel dengan kecepatan VS1 kemudian ke luar dari nosel sudah berkurang
menjadi VS2 dengan garis yang lebih pendek. Artinya sebagian energi
kinetik fluida masuk sudu diubah menjadi energi kinetik sudu dengan
kecepatan VB , kemudian fluida yang sudah memberikan energinya
meninggalkan sudu dengan kecepatan VS2.
Gambar 8 Segitiga Kecepatan Pada Sudu Turbin Impuls
Pada
turbin, proses perubahan energi mulai terjadi di nosel, yaitu ekspansi fluida
gas pada nosel. Pada proses ekspansi di nosel, energi fluida mengalami
penurunan, demikian juga tekanannya. Berbarengan dengan penurunan energi dan
tekanan, kecepatan fluida gas naik, dengan kata lain energi kinetik fluida gas
naik karena proses ekspansi. Kemudian, fluida gas dengan energi kinetik tinggi
menumbuk sudu turbin dan memberikan sebagian energinya ke sudu, sehingga sudu
pun begerak. Perubahan energi dengan tumbukan fluida di sudu adalah azas
impuls.
Untuk
perubahan energi dengan azas reaksi, sudu turbin reaksi berfungsi seperti
nosel. Hal ini berarti, pada sudu turbin reaksi terjadi proses ekspansi, yaitu
penurunan tekanan fluida gas dengan dibarengi kenaikan kecepatan. Karena
prinsip reaksi adalah gerakan melawan aksi, jadi dapat dipahami dengan kenaikan
kecepatan fluida gas pada sudu turbin reaksi, sudu turbin pun akan bergerak
sebesar nilai kecepatan tersebut dengan arah yang berlawanan.
No comments:
Post a Comment