1.
Karakteristik Kewirausahaan
Para ahli mengemukakan karakteristik kewirausahaan dengan konsep yang
berbeda-beda. Geoffrey G. Meredith (1996 : 5-6), misalnya, mengemukakan
cirri-ciri dan watak kewirausahaan seperti berikut :
KARAKTERISTIK
|
WATAK
|
·
Percaya diri
dan optimis
|
Memiliki kepercayaan diri
yang kuat, ketidaktergantungan terhadap orang lain, dan individualistis.
|
·
Berorientasi
pada tugas dan hasil
|
Kebutuhan untuk
berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
|
·
Berani mengambil resiko dan mempunyai tantangan
|
Mampu mengambil resiko yang
wajar
|
·
Kepemimpinan
|
Berjiwa kepemimpinan, mudah
beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta kritik.
|
·
Keorsinilan
|
Inovatif, kreatif dan
fleksibel
|
·
Berorientasi
masa depan
|
Memiliki visi dan
perspektif terhadap masa depan
|
Sumber : Geoffrey G. Meredith, et al.
Kewirausahaan : Teori dan Praktek Ed. 5 hal 5-6
|
Ahli lain, seperti M.
Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993 : 6-7), mengemukakan delapan
karakteritik kewirausahaan sebagai berikut :
- Desire for responsibility, memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha
yang dilakukannya.
- Preference for moderate risk, lebih memilih resiko moderat, artinya selalu
menghindari resiko, baik yang terlalu rendah maupun terlalu tinggi.
- Confidence in their ability to
success, memiliki kepercayaan
diri untuk memperoleh kesuksesan.
- Desire for immediate feedback, selalu menghendaki umpan balik dengan segera.
- High level of energy, memiliki semangat dan kerja keras untuk
mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik.
- Future
orientation, berorientasi serta memiliki perspektif dan wawasan jauh ke depan.
- Skill at organizing, memiliki keterampilan dalam mengorganisasikan
sumber daya untuk menciptakan nilai tambah.
- Value of achievement over money, lebih menghargai prestasi daripada uang.
Authur Kurilof dan John M.
Mempil (1993 : 20), mengemukakan karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai
dan perilaku kewirausahaan seperti :
NILAI-NILAI
|
PERILAKU
|
·
Komitmen
|
Menyelesaikan tugas hingga
selesai
|
·
Resiko moderat
|
Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang
|
·
Melihat peluang
|
Memanfaatkan peluang yang
ada sebaik mungkin
|
·
Objektivitas
|
Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan
|
·
Umpan balik
|
Menganalisis data kinerja
waktu untuk memandu kegiatan
|
·
Optimisme
|
Menunjukkan kepercayaan diri yang besar walaupun berada dalam situasi
berat.
|
·
Uang
|
Melihat uang sebagai suatu
sumber daya, bukan tujuan akhir.
|
·
Manajemen
proaktif
|
Mengelola berdasarkan
perencanaan masa depan.
|
Sumber : Fundamental Small Business
Management, 1993, hal. 20
|
Keberhasilan atau kegagalan
wirausaha sangat dipengaruhi oleh sifat dan kepribadiannya. Kepribadian
wirausaha terletak pada :
- Kepercayaan diri
- Kemampuan mengorganisasi
- Kreativitas
- Menyukai tantangan
2.
Ciri-Ciri Umum Kewirausahaan
1.
Memiliki motif
berprestasi tinggi
2.
Memiliki
perspektif ke depan
3.
Memiliki
kreativitas tinggi
4.
Memiliki sifat
inovasi tinggi
5.
Memiliki komitmen
terhadap pekerjaan
6.
Memiliki tanggung
jawab
7.
Memiliki
kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain
8.
Memiliki
keberanian menghadapi resiko
9.
Selalu mencari
peluang
10. Memiliki jiwa kepemimpinan
11. Memiliki kemampuan manajerial
12. Memiliki kemampuan personal
3.
Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
1.
Percaya diri
2.
Berorientasi pada
tugas dan hasil
3.
Keberanian
mengambil resiko
4.
Kepemimpinan
5.
Berorientasi ke
masa depan
6.
Keorsinalan :
kreativitas dan inovasi
4.
Berpikir Kreatif Dalam Kewirausahaan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa fungsi otak manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu fungsi otak sebelah
kiri dan otak sebelah kanan. Setiap bagian otak memiliki fungsi spesifik dan
menangkap informasi yang berbeda. Fungsi bagian otak yang satu lebih dominan
daripada yang lain. Fungsi otak sebelah kiri dikendalikan secara linear
(berpikir vertikal), sedangkan otak sebelah kanan lebih mengandalkan pemikiran
lateral.
Otak sebelah kiri berperan
menangkap logika dan symbol-simbol, dan emosional. Otak sebelah kanan menggerakkan
pikiran lateral dan meletakkannya pada jiwa proses kreatif.
Menurut Zimmerer (1996), untuk mengembangkan keterampilan berpikir,
seseorang menggunakan otak sebelah kiri, sedangkan untuk belajar mengembangkan
keterampilan kreatif, digunakan otak sebelah kanan, ciri-cirinya :
- Selalu bertanya, “Apa ada
cara yang lebih baik?”
- Selalu menantang kebiasaan,
tradisi dan rutinitas
- Berefleksi/merenungkan dan berpikir dalam
- Berani bermain mental,
mencoba melihat masalah dari perspektif yang berbeda
- Menyadari kemungkinan banyak
jawaban daripada satu jawaban yang benar
- Melihat kegagalan dan
kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai kesuksesan
- Mengorelasikan ide-ide yang
masih samar terhadap masalah untuk menghasilkan pemecahan inovatif
- Memiliki keterampilan
“helikopter”, yaitu kemampuan untuk bangkit di atas kebiasaan rutin dan
melihat permasalahan dari perspektif yang lebih luas kemudian
memfokuskannya pada kebutuhan untuk berubah.
Dengan menggunakan otak sebelah kiri, menurut Zimmerer (1996 : 76), ada
tujuh langkah proses kreatif :
- Tahap 1 : persiapan
- Tahap 2 : penyelidikan
- Tahap 3 : transformasi
- Tahap 4 : penetasan
- Tahap 5 : penerangan
- Tahap 6 ; pengujian
- Tahap 7 : imlementasi
5.
Sikap dan Kepribadian Wirausaha
Alex Inkeles dan David H. Smith
(1974 : 19-24) adalah beberapa ahli yang mengemukakan tentang kualitas dan
sikap orang modern. Menurutnya kualitas manusia modern tercermin pada orang
yang berpartisipasi dalam produksi modern yang dimanifestasikan dalam bentuk
sikap, nilai dan tingkah laku dalam kehidupan social.
Ciri-ciri orang modern
tersebut hamper sama dengan yang dikemukakan oleh Gunar Myrdal, yaitu :
1.
Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi
2.
Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional
3.
Mempunyai jangkauan dan pandangan yang luas terhadap
berbagai masalah
4.
Berorientasi pada
masa sekarang dan yang akan datang
5.
Selalu memiliki
perencanaan dalam segala kegiatan
6.
Mempunyai keyakinan pada kegunaan ilmu pengetahuan dan
teknologi
7.
Percaya bahwa kehidupan tidak dikuasai oleh nasib dan
orang tertentu
8.
Memiliki keyakinan dan menggunakan keadilan sesuai dengan
pinsip masing-masing
9.
Sadar dan
menghormati orang lain (Siagian, 1972)
David McClelland (1961 : 205) mengemukakan enam cirri perilaku
kewirausahaan, yaitu :
1.
Keterampilan mengambil keputusan dan resiko moderat,
serta buka atas dasar kebetulan belaka.
2.
Energik,
khususnya dalam berbagai bentuk kegiatan inovatif
3.
Memiliki sikap
tanggung jawab individual
4.
Mengetahui
hasil-hasil dari berbagai keputusan yang diambilnya, dengan tolak ukur satuan
uang sebagai indicator keberhasilan.
5.
Mampu
mengantisipasi berbagai kemungkinan di masa mendatang
6.
Memiliki kemampuan berorganisasi, meliputi kemampuan
kepemimpinan dan manajerial.
7.
Motif Berprestasi Kewirausahaan
Motif berprestasi adalah
suatu nilai social yang menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil terbaik
guna mencapai kepuasan pribadi (Gede
Anggan Suhandana, 1980 : 55). Faktor dasarnya adalah adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi.
Teori Motivasi pertama kali
dikemukakan oleh Abraham Maslow (1934) adalah tentang hirarki kebutuhan yang
mendasari motivasi. Menurutnya, kebutuhan bertingkat sesuai dengan tingkatan
pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan social,
kebutuhan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri.
David McClelland (1971) mengelompokkan kebutuhan menjadi tiga, yaitu :
1.
Need for achievement (n Ach)
2.
Need for power (n Pow)
3.
Need for affiliation (n Aff)
Motif berprestasi
kewirausahaan terletak pada kemauan dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dan efisien.
Alasan seseorang menjadi wirausaha meliputi alasan keuangan, alasan sosial,
alasan pelayanan, dan alasan pemenuhan kebutuhan sendiri.
No comments:
Post a Comment